Senin, 18 Juni 2012

Sarang Burung Walet Indonesia Dikebiri China

China mewajibkan perdagangan sarang burung walet Indonesia harus melalui negara ke tiga: Singapura, Hongkong, AS, Canada dan  Malaysia


Sarang burung walet kwalitas satu atau
Balcon siap export
Setelah hampir dua bulan terkatung-katung karena belum adanya kejelasan ekspor sarang burung walet dari Indonesia  ke China yang tak bisa lagi dilakukan. Para pengusaha sarang burung walet yang tergabung dalam Asosiasi Peternak Pengusaha Sarang Burung Walet Indonesia  (APPSWI)  mendesak pemerintah untuk menandatangani protokol ekspor sarang burung walet dengan China.
Wahyudin Husein, Ketua Asosiasi Peternak pengusaha Sarang Burung Walet Indonesia (APPSWI),  mengatakan, terkatung-katungnya ekspor sarang burung walet karena pengetatan dilakukan pemerintah China yang mewajibkan perdagangan walet 
harus melalui negara ke tiga antara lain Singapura, Hongkong, 
Amerika Serikat, Canada dan Malaysia.
“Hal ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah, mengapa Indonesia yang merupakan produsen walet terbesar di dunia, belum bisa mengekspor secara langsung hasil produksinya langsung ke China. Jika ini dibiarkan akan berimbas pada  para pengusaha sarang burung walet yang akan mengalami kerugian besar, bahkan kolaps,”ujarnya 
Selanjutnya, terang Wahyudin, meskipun kemudahan telah diberikan kepada pelaku usaha ekspor-impor pasca pemberlakuan perjanjian perdagangan bebas Indonesia, China dan Asean (ACFTA), namun nyatanya para pengusaha ekspor sarang burung walet tidak merasakannya.
Jika kesepakatan bilateral antara kedua belah pihak tidak segera dilakukan, Wahyudin  mengkhawatirkan akan terjadi dampak sosial dan terjadi suasana yang kurang kondusif antar eksportir, pengepul dan petani.
Sementara itu menyikapi situasi pasar seperti di atas, kalangan peternak/petani walet justru menahan hasil produksinya untuk tidak dilempar ke pasar. Pasalnya, kondisi tersebut telah membuat harga sarang burung walet merosot tajam.
Budiyono, salah seorang petani sarang burung walet menyatakan, dia dan para petani yang lainnya berkomitmen untuk tidak menjual barang produksinya terlebih dahulu ke pasar. “Harga sarang burung walet merosot tajam sekitar 50%, akibat kasus itu.  Jika awalnya per kilogram harga sarang burung walet Rp 12 juta, sekarang hanya tinggal Rp 4-6 juta per kilogram. Padahal harga sarang walet di China masih stabil berkisar antara Rp18–Rp 22,5 juta/kg,” terangnya saat di konfirmasi .
Kalangan petani walet minta Pemerintah segera turun tangan mengatasi kondisi tersebut. Jika kondisi tersebut terus berlanjut, kami para petani akan terus merugi dan gulung tikar, lanjut Budi.

POLITIK DAGANG CHINA
Sementara Kamar Dagang dan Industri Jawa (Kadin)  Jawa Timur menilai, pengetatan impor sarang burung walet oleh China merupakan upaya politis. Pengurus Kompartemen Pertanian Kadin Jatim, Budy Setyo menegaskan, sejauh ini ekspor sarang walet ke negara lain tidak mengalami masalah. Hanya saja dengan China perdagangan sarang walet dipermainkan karena adanya upaya politik perdagangan yang dilakukan oleh China.
“China telah melakukan politik perdagangan. Kalau mereka butuh kita dirayu untuk mendapatkan komoditi ini, tapi setelah mereka mendapatkan komoditi dari negara lain, maka mereka tidak membutuhkan kami dan kami dipermainkan,”katanya.

Menurutnya, ekspor walet tidak hanya ke China. Sebab potensi ekspor sarang burung walet ke negara lain masih besar, diantaranya adalah pasar Hongkong, Eropa dan Amerika. Namun, dia berharap agar pemerintah bisa melakukan kompromi dengan negara lain supaya unsur politis perdagangan internasional bisa dihindari.

Menurutnya, potensi ekspor sarang burung walet masih besar. Hanya saja dia mengakui pengusaha walet di Jawa Timur tidak secara kontinyu bisa memenuhi permintaan pasar internasional karena produksi sarang walet terus menurun.

Kondisi itu disebabkan oleh adanya polusi yang dapat mengurangi keberadaan sarang walet. Selain itu, gangguan mahluk asing yang mengganggu burung walet atau hama walet. seperti; Burung hantu, tikus, kecoa termasuk para penjarah atau pencuri sarang walet; turut berperan dalam penghasilan unduhan sarang burung walet;  Di Gresik, Pasuruan, dan Jember dulu banyak sekarang mulai berkurang,” ujarnya.
Di sisi lain, menurunnya ekspor sarang burung walet disebabkan oleh kualitas maupun kuantitasnya. Dari segi kuantitas, dia mengakui bila walet tidak bisa memproduksi tiap bulan. “Produksi walet hanya bulan-bulan tertentu, seperti Januari hingga Maret ini termasuk bulan basah, jadi produksinya menurun. Bila bulan kering produksinya meningkat,” jelasnya.

Sementara dari kualitas, walet yang diekspor dari Indonesia hanya berupa raw material.  Kualitas walet, kata dia, bergantung pada keamanan dan kenyamanan tempat walet; Sedangkan Ekspor Jatim tahun lalu mencapai sekitar 10 ton, turun cukup signifikan sampai 30%,” ujarnya.

Ekspor Sarang Walet Indonesia
Tahun                   Kisaran
2009                       250 ton
2010                       400 ton
2011                       300 ton

4 komentar:

  1. saya salah satu petani walet di bontang kaltim berharap agar harga sarang walet dapat stabil kembali, jika harga terus merosot ,tidak menutup kemungkinan petani walet akan kolep, memgingat investasi untuk gedung walet relativ besar,trims

    BalasHapus
  2. saya berharap campur tangan pemerintah sesegera mungkin untuk mencari letak permasalahannya sekaligus solusinya, sbg info bahwa di bontang ( Kota kecil ) terdapat 450-500 gedung walet yg terdiri skala Rumah tangga, sedang dan besar.semoga fihak terkait dapat memberikan langkah nyata, trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sbgma ungkapan Suswono (Mentri Pertanian RI), yang merasa optimis bahwa export langsung ke china dlm waktu dekat akan dapat diselenggarakan; Smga saja bukan janji tinggal janji, kita tunggu saja realisasi dan upaya pemerintah utk mengatasi kegalauan kita-kita ini (pembudi daya);....Trmksh Mas Priyo telah berkunjung, ke blog yg msh darurat ini (yg terpaksa dibuat krn kegalauan); hik..hik..hik.., Salam

      Hapus
  3. informasi yang menarik bagi kami, semoga pemerlntah segera mengambil kebijakan atas ketidak menentuan harga sbw yg amat sangat meresahkan kami di kota indramayu sbg pengelola peternakan sbw, trmkasih;

    BalasHapus

Comment yang santun dan elok serta singkat, padat dan bermakna menjadi harapan kami: Maaf tdk akan kami tampilkan comment yang tidak beretika dan tidak sesuai dengan contens yang dikomen, trimaksih,-